Pengangkutan benih ikan gurame dalam keadaan hidup merupakan
salah satu mata rantai dalam usaha
perikanan. Harga jual benih ikan gurame, selain ditentukan oleh ukuran, juga
ditentukan oleh kesegarannya. Oleh karena itu, kegagalan dalam pengangkutan benih
ikan gurame merupakan suatu kerugian. Pada prinsipnya, pengangkutan benih ikan
gurame hidup bertujuan untuk mempertahankan kehidupan benih ikan gurame selama
dalam pengangkutan sampai ke tempat tujuan. Pengangkutan dalam jarak dekat
tidak membutuhkan perlakuan yang khusus. Akan tetapi pengangkutan dalam jarak
jauh dan dalam waktu lama diperlukan perlakuan-perlakuan khusus untuk
mempertahankan kelangsungan hidup benih ikan gurame.
PENGANGKUTAN / PENGIRIMAN BENIH GURAME
Pengiriman benih ikan gurame dapat dengan 2 cara yaitu:
(1). Sistem Terbuka
Pengangkuan benih
ikan gurame melalui perjalalan darat dapat di lakukan sisem terbuka.Pada sistem
ini benih ikan gurame diangkut dalam wadah terbuka dilakukan dalam waktu
pengangkutan kira kira 24jam. Benih gurame mempunyai labirin sehingga benih
gurame ini mampu bertahan di tempat terbuka tanpa ada tambahan oksigen walaupun
ada tambahan oksigen akan lebih baik untuk keadaan benih benih gurame.
(2). Sistem
Tertutup
Pengiriman benih
ikan gurame melalui udara (pesawat) Dengan cara ini ibenih ikan gurame diangkut
dalam wadah tertutup (alam plastik) dengan suplai oksigen yang telah diperhitungkan
sesuai kebutuhan selama pengangkutan. Wadah dapat berupa kantong plastik atau
kemasan lain yang tertutup.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan
pengangkutan adalah kualitas ikan, oksigen, suhu, pH, CO2
Kualitas benih Ikan gurame
Kualitas benih
ikan gurame yang ditransportasikan harus dalam keadaan sehat dan baik. benih
ikan gurame yang kualitasnya rendah memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi
dalam waktu pengangkutan yang lebih lama dibandingkan dengan ikan yang
kondisinya sehat.
Oksigen dalam
pengangkutan benih ikan gurame
Kemampuan benih ikan gurame untuk menggunakan oksigen
tergantung pengukuran konsumsi O2 oleh benih ikan gurame selama transportasi
adalah berat ikan (ukuran benih gurame),kepadatan, waktu perjalanan dan suhu air.
Kepadatan dan aktivitas benih ikan gurame selama transportasi
Kesegaran ikan juga dipengaruhi oleh kondisi apakah ikan dalam
keadaan mletih selama transportasi. Ketika ikan berada dalam wadah selama
transportasi, ikan-ikan selalu berusaha melakukan aktivitas. Selama aktivitas
otot berjalan, suplai darah dan oksigen tidak memenuhi, sehingga perlu
disediakan oksigen yang cukup sbagai alternatif pengganti energi yang
digunakan.
Pemberokan benih ikan gurame
Berbeda dengan pengiriman produk mati, dalam pengiriman
benih ikan gurame ini, selain harus tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan
sehat sampai tujuan. Untuk mewujudkan tujuan pengiriman ini ternyata tidak
semudah yang diperkirakan, dan masih banyak pengusaha ikan gurame yang
mengalami kesulitan dalam pengiriman. Ini disebabkan dalam pengiriman ikan
gurame banyak hal yang harus dipertimbangkan, misalnya berapa perbandingan
jumlah ikan, air, dan oksigen, serta cara pengemasan dan alat angkut yang
digunakan agar benih gurame selamat ditujuan.
Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam pengiriman benih gurame
yaitu pengemasan dan pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan cepat dan
tepat, sesuai dengan syarat pengiriman benih gurame.
Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan dilakukan,
benih gurame harus sudah diseleksi lebih dahulu. Seleksinya meliputi jenis,
ukuran, dan kesehatan ikan. Sehingga ikan yang dikirim benar - benar hanya ikan
yang sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli.
Selain seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan
sebelum benih gurame dikemas adalah memberokkan benih gurame. Pemberokkan
adalah suatu perlakuan untuk mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan
tertentu ditempat pemeliharaan. Maksudnya adalah agar benih gurame kondisinya
lebih baik, dan tidak stress selama diperjalanan (minimum bisa dikurangi).
Pemberokkan benih gurame dilakukan dalam air bersih yang
sudah disterilkan, selama 1-3 hari. Selama pemberokkan benih gurame tidak
diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap terus dijaga. Kandungan
oksigen (O2) dalam air harus cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan
kandungan amoniak (NH4) tidak melebihi 0,1 ppm.
Bersamaan dengan pemberokkan dilakukan juga seleksi
kesehatan, serta penghitungan jumlah benih gurame. Seleksi kesehatan ini tidak
hanya dilakukan terhadap benih gurame sakit, tetapi juga keutuhan tubuhnya,
seperti benih gurame yang bengkok, dan rusak. benih gurame sakit, tidak normal,
atau rusak dipisahkan dari benih gurame yang sehat. benih gurame sehat, dan
normal inilah benih gurame yang siap dikirim.
Beberapa permasalahan dalam pengangkutan sistem ini ialah kotoran benih gurame yang dikeluarkan karena
waktu pemberokan idak sempurna. Kematian diduga karena pada saat diangkut,
walaupun sudah diberok selama satu hari, isi perut masih ada. Sehingga pada
saat diangkut masih ada kotoran yang mencemari media air yang digunakan untuk
transportasi.
Terlalu lama pengangkutan sistem tertutup
Lama pengangkutan menyebabkan benih gurame akan kehabisan
oksigen sehingga benih gurame akan lemas hal ini bisa di antisipasi dengan
mengganti oksigen baru
semoga bermanfaat