berbagai Cara Pengangkutan benih Ikan gurame
Bagi sebagian pengusaha ikan gurame, teknik pengangkutan
masih merupakan kendala. Padahal dengan memperhatikan syarat pengirimannya,
ikan gurame bisa selamat tetap sehat sampai tujuan.
Dalam budidaya ikan gurame, salah satu faktor penting yang
perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya. Tidak jarang pengusaha
ikan gurame mengalami kerugian karena kesalahan teknik pengaangkutan.
kerugiannya tidak hanya berupa waktu dan biaya, tetapi juga kepercayaan pembeli
menjadi luntur karenanya.
Untuk mengatasi hal ini, hanya ada satu jalan yang harus
ditempuh yaitu memperbaiki teknik pengangkutan. Dalam pengangkutan, bukan hanya
jarak tempuh dan alat angkut yang diperhitungkan, ternyata masih banyak segi
yang harus dipertimbangkan.
Diberokkan sebelum benih gurame dikirim
Berbeda dengan pengiriman produk mati, dalam pengiriman benih
ikan gurame ini, selain harus tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat
sampai tujuan. Untuk mewujudkan tujuan pengiriman ini ternyata tidak semudah
yang diperkirakan, dan masih banyak pengusaha ikan gurame yang mengalami
kesulitan dalam pengiriman. Ini disebabkan dalam pengiriman ikan gurame banyak
hal yang harus dipertimbangkan, misalnya berapa perbandingan jumlah ikan, air,
dan oksigen, serta cara pengemasan dan alat angkut yang digunakan agar benih
gurame selamat ditujuan.
Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam pengiriman benih gurame yaitu
pengemasan dan pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan cepat dan tepat,
sesuai dengan syarat pengiriman benih gurame.
Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan dilakukan,
benih gurame harus sudah diseleksi lebih dahulu. Seleksinya meliputi jenis,
ukuran, dan kesehatan ikan. Sehingga ikan yang dikirim benar - benar hanya ikan
yang sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli.
Selain seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan
sebelum benih gurame dikemas adalah memberokkan benih gurame. Pemberokkan
adalah suatu perlakuan untuk mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan
tertentu ditempat pemeliharaan. Maksudnya adalah agar benih gurame kondisinya
lebih baik, dan tidak stress selama diperjalanan (minimum bisa dikurangi).
Pemberokkan benih gurame dilakukan dalam air bersih yang
sudah disterilkan, selama 1-3 hari. Selama pemberokkan benih gurame tidak
diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap terus dijaga. Kandungan
oksigen (O2) dalam air harus cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan
kandungan amoniak (NH4) tidak melebihi 0,1 ppm.
Bersamaan dengan pemberokkan dilakukan juga seleksi kesehatan,
serta penghitungan jumlah benih gurame. Seleksi kesehatan ini tidak hanya
dilakukan terhadap benih gurame sakit, tetapi juga keutuhan tubuhnya, seperti benih
gurame yang bengkok, dan rusak. benih gurame sakit, tidak normal, atau rusak
dipisahkan dari benih gurame yang sehat. benih gurame sehat, dan normal inilah benih
gurame yang siap dikirim.
ALAT_ALAT PENGIRIMAN
Sebagai alat tempat pengiriman benih gurame digunakan
kantong plastik. Kantong plastik dipilih yang kuat (jenis PE), dan untuk
menghindari kebocoran sebaiknya digunakan rangkap dua. Untuk keselamatan ikan,
jumlah benih gurame yang dimasukkan dalam kantong plastik harus disesuaikan
dengan kemampuan daya tampungnya. Selain itu perbandingan isi benih gurame dengan
jumlah air, dan oksigen juga harus sesuai.
Menurut pedoman Teknis Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perikanan, sebaiknya kantong plastik hanya diisi air 1/4 bagian. Air yang
dimasukkan dalam kantong plastik harus steril dan sudah difiltrasi terlebih
dahulu. Selain itu untuk menjaga stabilitas kwalitas, air perlu diberikan
larutan buffer. Misalnya berupa buffer teknis (Na2HPO2). Caranya, larutan
buffer dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 9 gram buffer dalam 1 liter air.
Setelah kantong plastik diisi air, benih gurame dimasukkan kedalamnya.
Berat/jumlah benih gurame yang dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan
berat/volume air. Cara menghitung perbandingannya dapat dilakukan dengan
menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru kemudian, sisa isi kantong plastik
diisi oksigen, dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau bocor.
Sebelum dilalu-lintaskan, agar benih gurame lebih aman, plastik berisi ikan dikemas
terlebih dahulu dengan menggunakan karton. Karton yang digunakan harus kuat
sehingga tidak mudah rusak saat penanganan dan selama dalam perjalanan. Supaya
pengemasan lebih efisien, dalam karton, kantong-kantong plastik wadah benih ikan
gurame disusun teratur. Dan agar tidak mudah terpengaruh oleh suhu lingkungan,
dan juga tidak rusak akibat goncangan, maka kemasan\ harus dilengkapi dengan
styroform.
Setelah karton ditutup, agar ikan terhindar dari kesalahan
perlakuan petugas pengiriman, sebelum diberangkatkan karton harus diberi label.
Label dapat berupa gambar, maupun keterangan mengenai cara/larangan
perlakuannya.. Tujuan pemberian label ini adalah memberi informasi kepada
petugas, sehingga kemasan diperlakukan
sesuai petunjuk yang terdapat pada label.
Didesinfeksi
Perlu diperhatikan, terutama saat pemberokkan dan
pengepakkan benih ikan gurame, semua peralatan dan pekerja harus didesinfeksi
terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar benih ikan gurame tetap sehat,
terhindar dari serangan jasad patogen akibat kontak dengan pekerja, alat,
maupun kolam/bak yang digunakan.
Sebelum masuk ruang pemberokkan, pekerja harus mencuci
tangan dan kaki terlebih dahulu dengan menggunakan larutan lysol, atau
disinfektan lainnya. Sebaiknya yang memasuki ruang pemberokkan hanyalah pekerja
yang menangani benih ikan gurame saja.
Desinfeksi juga dilakukan terhadap alat-alat, dan tempat
wadah yang akan dipakai. Desinfeksi wadah/tempat dapat dilakukan dengan cara
menyemprotkan larutan desinfektan sebelum wadah/tempat diisi air. Sedangkan
deinfeksi alat-alat dapat dilakukan dengan merendamnya dalamlarutan
desinfektan, kemudian dibilas dengan iar bersih.
Pengangkutan
Dalam pengangkutannya selain keselamatan benih ikan gurame,
tepat waktu perlu juga diperhatikan. Untuk itu alat transportasi yang
digunakan, cara penempatan karton-karton, dan waktu pemberangkatannya perlu
dipertimbangkan. Pengangkutan dapat melalui darat, dapat juga melalui air, atau
udara disesuaikan dengan jarak, dan kemudahan pengiriman. Untuk pengiriman
berjarak tempuh kurang dari 24 jam, dan dapat dilalui mobil, pengirimannya
dapat melalui darat. Sedangkan untuk daerah dengan jarak pengiriman lebih dari
24 jam, dapat menggunakan pesawat terbang. Namun apabila daerah pengiriman
tidak mungkin melalui darat dan udara, maka pengirimannya bisa melalui air
menggunakan kapal.
Agar kemasan/karton berisi benih ikan gurame tidak rusak,
maka penataannya harus dilakukan dengan benar. Kemasan/karton-karton harus
disusun berjajar satu-satu, dan rapat sehingga terlihat rapih, dan tahan
goncangan. Namun bila kemasan ingin disusun bertingkat, maka harus menggunakan
rak-rak.
Tepat waktu
Selama diperjalanan benih ikan gurame, hal penting yang
harus diperhatikan adalah ketepatan waktu pemberangkatan. Jangan sampai setelah
ikan dipetikemaskan, waktu pemberangkatannya belum diketahui, sehingga ikan
harus menunggu lama. Bila hal ini terjadi, bisa membahayakan kelangsungan hidup
ikan. Hal ini disebabkan karena selama penantiannya ikan akan menghabiskan
cadangan oksigen yang ada dalam kantong plastik.
Selain waktu pemberangkatan, lamanya perjalanan juga harus
diketahui secara tepat. Yang dimaksudkan lama perjalanan disini adalah waktu
yang dibutuhkan mulai dari ikan dikemas sampai benih ikan gurame diterima
pembeli. Jika hal ini tidak diketahui secara tepat, maka sulit memperkirakan
perbandingan jumlah oksigen yang harus diberikan, akibatnya juga membahayakan
keselamatan benih ikan gurame yang
dilalu-lintaskan. Namun apabila semua persyaratan pengiriman sudah
diperhitungkan dengan baik, maka keberhasilan pengiriman benih ikan gurame insyaAllah
pasti didapat.
Sumber : Tecner (1993), Dokumentasi Trubus.
0 komentar:
Posting Komentar